Aturan Listrik PLTS Atap Resmi Terbit, Berikut Isi Lengkapnya..

Memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap adalah keputusan cerdas untuk menghemat tagihan dan berkontribusi pada lingkungan. Namun, bagi sebagian besar pengguna di perkotaan yang sistemnya terhubung ke jaringan listrik (On-Grid), ada satu pihak penting yang terlibat: PLN. Memahami aturan main yang ditetapkan oleh pemerintah dan PLN adalah langkah krusial untuk memastikan instalasi PLTS Indonesia Anda berjalan lancar, legal, dan optimal. Regulasi ini seringkali dianggap rumit, padahal tujuannya adalah untuk memberikan kepastian dan keamanan bagi semua pihak. Panduan ini akan menguraikan poin-poin penting dalam aturan PLTS Atap di Indonesia.

Dasar Hukum Utama: Peraturan Menteri ESDM

Payung hukum utama yang mengatur pemasangan PLTS Atap oleh pelanggan PLN adalah Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Peraturan yang paling relevan saat ini adalah Permen ESDM Nomor 26 Tahun 2021 (walaupun mungkin ada pembaruan, prinsip dasarnya tetap serupa). Peraturan ini dirancang untuk mendorong pemanfaatan energi surya oleh masyarakat dengan memberikan kerangka kerja yang jelas.

Poin Kunci 1: Skema Ekspor-Impor Listrik (Net-Metering)

Ini adalah jantung dari sistem On-Grid dan merupakan konsep yang paling penting untuk dipahami.

  • Apa itu Ekspor-Impor? Di siang hari, PLTS Atap Anda mungkin menghasilkan listrik lebih banyak daripada yang sedang Anda konsumsi. Kelebihan listrik ini tidak terbuang, melainkan secara otomatis dikirim (diekspor) ke jaringan PLN. Sebaliknya, di malam hari saat PLTS tidak berproduksi, Anda akan menggunakan (mengimpor) listrik dari PLN.
  • Bagaimana Perhitungannya? Sebuah meteran khusus bernama meteran EXIM (Ekspor-Impor) akan dipasang oleh PLN. Meteran ini memiliki dua pencatat: satu untuk energi yang Anda impor dari PLN, dan satu lagi untuk energi yang Anda ekspor ke PLN. Berdasarkan Permen ESDM 26/2021, energi yang Anda ekspor akan dihargai 100% dan akan menjadi pengurang tagihan listrik Anda pada bulan berikutnya. Artinya, setiap kWh yang Anda kirim ke PLN akan mengurangi tagihan Anda sebesar satu kWh.
  • Contoh: Jika dalam sebulan Anda mengimpor 500 kWh dari PLN dan mengekspor 300 kWh dari PLTS Anda, maka tagihan yang harus Anda bayar hanyalah untuk 200 kWh (500-300 kWh).

Skema ekspor-impor PLN ibarat sebuah sistem barter modern dengan matahari; Anda ‘menitipkan’ energi saat berlebih dan mengambilnya kembali saat butuh, menjadikan jaringan PLN sebagai baterai virtual raksasa tanpa biaya.

Poin Kunci 2: Batasan Kapasitas Sistem

Apakah Anda bisa memasang PLTS sebesar yang Anda mau? Jawabannya adalah tidak. Peraturan menetapkan batasan kapasitas sistem PLTS Atap yang bisa dipasang, yaitu maksimal 100% dari daya terpasang (kapasitas kontrak) Anda dengan PLN.

  • Contoh: Jika daya listrik di rumah Anda adalah 5.500 VA (Volt-Ampere), maka kapasitas maksimal PLTS Atap yang boleh Anda pasang adalah 5.5 kWp (kilowatt-peak).
  • Tujuan: Batasan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas dan keamanan jaringan listrik PLN di lingkungan Anda.

Poin Kunci 3: Proses Pengajuan Izin dan Administrasi

Instalasi PLTS Atap On-Grid wajib dilaporkan dan mendapatkan persetujuan dari PLN. Proses ini biasanya akan dibantu sepenuhnya oleh perusahaan instalatur (EPC) yang Anda pilih.

  1. Pengajuan Permohonan: Anda (atau instalatur Anda) akan mengajukan permohonan pemasangan PLTS Atap ke kantor wilayah PLN setempat, dilengkapi dengan dokumen teknis seperti diagram satu garis, spesifikasi inverter, dan sertifikat laik operasi (SLO).
  2. Verifikasi dan Persetujuan: PLN akan memeriksa kelengkapan dan kelayakan teknis dari permohonan Anda.
  3. Pembayaran Biaya: Akan ada biaya yang dikenakan untuk penggantian meteran listrik lama Anda ke meteran EXIM.
  4. Instalasi Meteran EXIM: Setelah semua disetujui dan biaya dibayarkan, petugas PLN akan datang ke lokasi Anda untuk memasang meteran baru.
  5. Aktivasi: Setelah meteran EXIM terpasang, barulah sistem PLTS Atap Anda bisa diaktifkan dan disinkronkan dengan jaringan PLN secara legal.

Poin Kunci 4: Keamanan adalah Prioritas

Regulasi juga menekankan aspek keamanan. Inverter yang digunakan harus memenuhi standar yang ditetapkan PLN dan memiliki fitur anti-islanding. Fitur ini memastikan inverter akan otomatis mati saat jaringan listrik PLN padam, sehingga tidak ada aliran listrik dari PLTS Anda yang masuk ke jaringan dan membahayakan petugas yang sedang melakukan perbaikan.

Memahami aturan main ini sangatlah penting. Ini memastikan investasi Anda tidak hanya menguntungkan secara pribadi, tetapi juga berjalan sesuai koridor hukum dan standar keamanan yang berlaku.

Proses perizinan mungkin terdengar birokratis, tetapi ini adalah langkah penting untuk ekosistem energi yang sehat. Untuk memastikan semua proses ini berjalan mulus dan sesuai regulasi terbaru, bekerjasamalah dengan instalatur yang terpercaya. Hubungi SUN ENERGY untuk mendapatkan panduan lengkap mengenai proses instalasi PLTS Atap yang legal dan optimal.